190 Istilah Ekonomi Bisnis dan Keuangan, Beserta Jenisnya
Mengulas tentang ekonomi, tidak akan terlepas dari arti ekonomi. Termasuk juga didalamnya ada ruangan cakupan, ide fundamen, pasar, customer, pengertian ekonomi serta beberapa hal menarik yang lain.
Peraturan Bermain Mix Parlay Bola
Tidak bisa dipungkiri jika seringkali ada kesimpangsiuran dalam pemakaian arti ekonomi. Karena ada kesusahan dalam mendapatkan arti yang pas serta sesuai yang disebut.
Kekurangan arti ekonomi dengan bahasa Indonesia sebab masih minimnya pembakuan kata serta peningkatan. Oleh karenanya, lumrah jika beberapa ratus kata dalam arti ekonomi itu akan tercantum dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, kurikulum di Perguruan Tinggi.
Agar ada pengenalan serta pandangan sejak dari awal. Dan kurangi kesusahan yang dirasakan dalam cari persamaan kata yang pas, untuk alternatif arti ekonomi dari bahasa asing.
Berikut sejumlah arti ekonomi usaha serta keuangan yang pantas diketahui, dan tipe ekonomi.
Merilis dari Kamus Arti Ekonomi dari Kementerian Pendidikan serta Kebudayaan, dan Ekonomi Manajemen, ada lebih dari 300 arti ekonomi awalan huruf A sampai W. Semua menolong dalam pandangan tentang dunia ekonomi keuangan serta usaha. Berikut salah satunya:
1. Absentiisme absenreeisme: Ketidakhadiran
2. Administrasi: Dalam makna sempit catat menulis, mencatat/pendataan. Dalam makna luas perebutan.
3. Adpertens: Alat untuk me reklamekan barang atau layanan yang dibuat/dipasarkan; memiliki bentuk spesifik serta umumnya terpasang di media, contohnya media massa serta majalah.
4. Afiliasi affiliation: Dalam akuntansi bermakna di bawah pemantauan perusahaan lain. Afiliasi di antara perusahaan induk serta anak perusahaan, di antara dua perusahaan atau dua organisasi yang dipunyai serta dipantau oleh perusahaan ke-3.
5. Agen: penghubung perdagangan yang nama perusahaan menjualkan barangnya pada wilayah spesifik. Dari arti ekonomi agen, masih terdiri lagi jadi lima.
6. Agen del credere: Agen yang menyepakati untuk jamin prinsipalnya jika berlangsung kerugian sebab ekstensi periode credit yang diberi agen atas nama prinsipal kepada pihak ke-3.
7. Agen export: Penghubung yang bergerak dalam bagian layanan serta perdagangan barang untuk di-export.
8. Agen manufaktur: Petantara yang jual beberapa produk yang dibuat prinsipalnya dalam wilayah pemasaran yang terbatas. Harga serta kriteria pemasaran dipastikan oleh prinsipalnya.
9. Agen pembelian: Perantarra yang sebagai wakil konsumen dalam lakukan pembelian barang yang diperlukan. Mereka seringkali kumpulkan pesanan dari beberapa prinsipalnya dengan arah mendapatkan keuntungan yang semakin besar.
10. Agen pemasaran: Penghubung yang berperan untuk agen pemasaran buat prinsipalnya. Mereka jual semua hasil produksi prinsipalnya dengan cara kontinu dalam wilayah pemasaran yang tidak terbatas.
11. Aggregate suplai (penawaran agregat): keseluruhan nilai barang serta layanan yang dibuat perusahaan pada suatu periode spesifik.
12. Agregate permintaan (keinginan agregat): jumlah berbelanja yang diperkirakan atau diharapkan pada suatu perekonomian keseluruhannya pada suatu perekonomian keseluruhannya pada suatu periode spesifik.
13. Aksep ban: Sural wesel yang diaksep oleh bank serta dipakai untuk pembayaran dalam transaksi dagang atau untuk dipinjami dalam modal usaha.
14. Aksioma: Fakta yang telah diterima kebenarannya dengan tak perlu ditunjukkan atau diterangkan lagi.
15. Akte pendirian: Dokumen yang diedarkan instant, sah memiliki pembangunan perseroan terbatas.
16. Aktiva asset: Semua benda atau hak yang dipunyai yang memiliki nilai. Benda atau harta dipastikan dalam ongkos, penyusutan, atau nilai lain.
17. Analisa ekuilibrium parsial: analisa yang mengkonsentrasikan pada impak perkembangan dalam masing – masing pasar.
18. Budget actual: jumlah budget yang dicatat pada tahuntertentu.
19. Budget sama: satu budget yang diatur demikian rupa hingga keseluruhan berbelanja sama juga dengan keseluruhan akseptasi.
20. Budget structural: berlangsung di saat perekonomian bekerja pada output prospek.
21. Budget siklikal: yang menghitung dampak dari siklus usaha pada budget.
22. Angka indeks: untuk mengenali atau menghitung perkembangan lewat perbandingan di antara variabel dari sekian waktu.
23. APC (rata – rata kecondongan untuk konsumsi): rasio pengeluaran mengonsumsi pada penghasilan
24. Animo: naiknya mata uang dalam negeri pada valuta asing di pasar valuta asing.
25. APS (rata – rata kecondongan untuk menabung): rasio tabungan perseorangan pada penghasilan.
26. Arbitrase: pertaruhan tanpa ada risiko.
27. Asuransi: Kesepakatan yang mengatakan jika sang penanggung mendapatkan premi serta dia janji pada yang mempertanggungkan untuk mengubah kerugian sebab kehilangan, susut, atau mungkin tidak mendapatkan keuntungan yang diinginkan.
28. Asset (harta atau aktiva): punya berbentuk barang berbentuk dan hak tax berbentuk yang memiliki nilai ekonomi.
29. Average product (produk rerata): produk keseluruhan atau output keseluruhan dipisah oleh jumlah dari satu tipe input.
30. Average revenue (akseptasi rerata): akseptasi keseluruhan dipisah oleh jumlah unit keseluruhan yang dipasarkan yakni akseptasi perunit.
31. Balance of trade (neraca perdagangan): sisi dari neraca pembayaran yang menguraikan import serta export barang berbentuk
32. Bank: tubuh usaha yang mengumpulkan dana dari warga berbentuk simpanan, serta menyalurkannya kembali lagi pada warga.
33. Bank komersil: satu instansi penghubung keuangan yang peranan intinya ialah terima simpanan giro.
34. Bank money: uang yang dibuat oleh sistem perbankan terutamanya uang giral yang diakibatkan oleh ekspansi berganda dari cadangan bank.
35. Bank sentra: tubuh atau lembaga pemerintah yang bertanggungjawab pada pengaturan peredran uang serta situasi perkreditan nasional.
36. Barter: langkah perdagangan dimana barang diganti dengan barang.
37. Bauran kebijaksanaan fiscal serta moneter: gabungan kebijaksanaan fiscal serta moneter yang dipakai untuk mempengaruho kesibukan makroekonomi.
38. Ongkos marjinal: penambahan dalam jumlah ongkos yang dibutuhkan untuk membuahkan 1 penambahan unit output.
39. Ongkos minimal: ongkos per unit paling rendah yang kemungkinan diraih
40. Ongkos oportunitas: nilai dari peluang pemakaian satu barang ekonomi selanjutnya , atau nilai dari alternative yang dikorbankan.
41. Ongkos rata – rata: jumlah ongkos dipisah dengan jumlah barang yang dibuat. Dan ongkos masih rata – rata masih yang dipisah oleh oleh jumlah unit yang dibuat.
42. Ongkos variabel: ongkos yang beragam menurut tingkat output.
43. Ongkos variabel rata – rata: jumlah ongkos variabel dipisah dengan jumlah produk yang dibuat.
44. Bond (obligasi): sertifikat yang memberi bunga yang diedarkan pemerintah atau perusahaan,berisi janji akan bayar bunga serta jumlah inti.
45. Anggaran line (garis anggaran): garis disuatu diagram yang sumbu-sumbunya memvisualisasikan gabungan barang yang dapat diperoleh oleh customer.
46. Anggaran surplus (surplus anggaran): kelebihan akseptasi pemerintah pada pembelanjaan pemerintah.
47. Bunga: penghasilan yang dibayarkan pada mereka yang meminjamkan uang
48. Bunga majemuk ada: h bunga yang dihitung dari bunga kemarin.
49. Bursa dampak: tempat diperjualbelikan dampak –efek atau tempat berjumpanya faksi yang tawarkan serta faksi yang membutuhkan dana periode panjang.
50. Bursa komoditas: tempat dipamerkannya contoh barang – barang produksi yang diperjual-belikan.
51. Bursa valuta asing: satu tempat pekerjaan usaha yang memperdagangkan beberapa tipe mata uang asing seperti bank – bank devisa serta money changer.
52. Bahan baku: Salah satunya kelompok barang industri yang akan adalah sisi dari produk jadi yang awalnya tidak/belum alami pemrosesan.
53. Bahan langsung: Bahan yang dipakai langsung untuk pengerjaan produk serta adalah sisi penting dari produk itu.
54. barang inferior: Beberapa barang yang jumlah permohonannya makin sedikit, apa:-ila penghasilan bertambah.
55. Barang jadi (finishhed goods): Barang yang telah usai diolah, serta siap untuk dipasarkan atau untuk pemakaian lain.
56. batas hutang (debt limit): Jumlah malksimal yang bisa dihutang oleh satu unit pemerintahan.
57. bea angkutan: Bea yang diambil dari pengangkutan barang.
58. Ongkos (cost): Pengukuran dalam unit uang untuk beberapa sumber yang dipakai buat arah spesifik.
59. bunga (interest): (1) Balas layanan untuk pemakaian uang atau modal yang dibayar di saat yang disepakati, serta biasanya dipastikan untuk prosentase dari modal inti. (2) Penghasilan alas tiap investasi modal.
60. buku jumal unum: jumal tempat menulis transaksi yang tidak termasuk juga dalarn jurnal spesial.
61. Cadangan bank: sisi atas simpanan warga di bank yang perlu disimpan di khasanah atau dibank sentra tanpa ada terima bunga.
62. Cadangan logis: mengakhiri kesusahan likuiditas luar negeri atau neraca pambayaran luar Negara.
63. Capital-output ratio (rasio modal/output): dalam teori perkembangan ekonomi, yakni rasio stok modal keseluruhan disbanding GNP tahunan.
64. Capitalism(kapitalisme): untuk sistem perekonomian dimana beberapa barang milik(tanah serta modal)menjadi punya pribadi.
65. Cartel (kartel): perkumpulan produsen pada suatu industry yang mempunyai tujuan batasi atau menahan persainagn antar perusahaan dalam industry.
66. Central bank (bank sentral): tubuh atau lembaga pemerintahan yang bertanggungjawab pada pengaturan peredaran uang serta situasi perkreditan nasional.
67. Ceteris paribus: satu kondsi artificial yang diangkat oleh beberapa pakar ekonomi untuk,dengan cara terpisah, memperhatikan jalinan di antara dua variabel ekonomi.
68. Clearing pasar: satu pasar dimana harga-harga cukup flexsibel untuk menyimbangkan penawaran serta keinginan dalam sekejap.
69. Collusive oligopoly (oligopoly kolusif): susunan pasar yang diikuti oleh sebagian kecil perusahaan yang lakukan kolusi serta masuk untuk bikin ketetapan bersama-sama.
70. Consumer surplus (surplus konsumen): beda di antara jumlah yang persediannya akan dibayar oleh customer untuk satu komoditi dengan jumlah yang sebetulnya dibayarkan
71. Consumption (konsumsi): jumlah semua pengeluaran perseorangan atau Negara untuk barang – barang mengonsumsi semasa satu periode spesifik.
72. Common stok (saham biasa): instrument keuangan yang menggambarkan pemilikan serta hak suara pada suatu perseroan.
73. Kredit (kredit): dalam teori moneter, pemakaian dana seseorang untuk imbalan dari janji akan bayar masa datang.
74. Cek yang ditanggung (certified chek): Cek seorang yang memiliki uang giro di bank serta yang penguangannya ditanggung oleh bank dengan satu pengakuan di alas chek itu.
75. Cek yang telah terpakai: Cek yang sudah dibayar oleh bank yang berkaitan serta dikembalikan pada pemegang gironya.
76. Cengkelong (mark down): (1) spesial dalam toko eceran/pengeceran bermakna pengurangan dari harga jual yang sudah dipastikan. (2) untuk bank atau perusahaan penghubung bermakna penilaian kembali lagi beberapa surat bernilai berdasar pengurangan harga pasar.
77. Angsuran: Pembayaran cicilan serta utang credit.
78. Wilayah slum: Wilayah sisi kota yang situasi perumahannya tidak teratur serta turun.
79. Daftar arus uang: Rincian (daftar) mengenai akseptasi serta pengeluaran uang tunaj tentang periode spesifik yang unsur-unsurnya terbagi dalam proses dalam neraca serta rekening keuntungan rugi yang berkaitan.
80. Dana likid: harta keuangan yang bebas risiko serta bisa langsung diubah jadi uang
81. Dana uang: instrument keuangan periode pendek yang sangat likuid yang dimliki oleh investor dimana suku bunganya tidax ditata.
82. Debit: arti akuntansi untuk menerangkan bertambahnya dalam aktiva atau pengurangan dalam pasiva.
83. Deficit budget: berlaku dipemerintahan , kelebihan keseluruhan berbelanja dari keseluruhan akseptasi.
84. Deficit budget berbelanja: berbelanja pemerintah untuk barang, layanan, serta pembayaran transfer yang melewati penerimannya dari pajak serta dan sumber penghasilan.
85. Deflasi: pengurangan tingkat harga pada umumnya.
86. Permintaan pull inflation: inflasi harga yang disebabkan oleh kelebihan keinginan dari stol barang yang ada
87. Deposito berjangka: dana yang disimpan dibank serta cuma bisa ditarik kembali lagi sesudah satu periode waktu spesifik.
88. Stres: periode berkelanjutan dimana tingkat pengangguran tinggi sekali, tingkat output serta investasi yang rendah , pengurangan harga serta ketidakberhasilan usaha dengan cara luas.
89. Depresiasi mata uang: mata uang satu Negara disebutkan didepresiasi jika nilainya turun dibanding dengan mata uang yang lain.
90. Depresiasi penyusutan aktiva: pengurangan nilai satu aktiva
91. Derived permintaan (keinginan turunan): keinginan akan satu factor produksi yang berasal dari keinginan akan barang jadi yang dibuat factor itu.
92. Devaluasi: pengurangan nilai sah mata uang satu Negara disbanding mata uang yang lain atau disbanding emas
93. Deviasi standard: lazimnya dipakai dalam statistik.
94. Disekuilibrium: situasi perekonomian yang tidak sedang ada pada situasi
95. Disinflasi: proses pengurangan tingkat inflasi yang tinggi
96. Disposable penghasilan (pndapatan bebas): penghasilan yang siap untuk dibelanjakan
97. Distribusi: semua pekerjaan yang diperlihatkan untuk mengalirkan barang serta layanan dari produsen ke customer.
98. Dampak: surat bukti hutang periode panjang (obligasi) surat sinyal pelibatan modal (saham),sekuritas credit, serta surat bernilai yang lain.
99. Efektivitas: pemakaian sumber daya ekonomi yang membuahkan tingkat kenikmatan maximum yang muingkin pada input spesifik.
100. Dampak subsitusi perkembangan harga: customer untuk konsumsi semakin banyak barang bila harga turun, serta kurangi konsumsinya jika harga naik.
101. Efektivitas: pemakaian sumber daya ekonomi yang membuahkan tingkat kenikmatan maximum yang kemungkinan pada input spesifik.
102. Efektivitas alokatif: satu keadaan perekonomian dimana tidak lagi ada usaha reorganisasi atau perdagangan yang dpt memakmurkan 1 individu spesifik tanpa ada kurangi utilitas atau kenikmatan individu lain.
103. Ekonomi positif: studi mengenai apa (teori ekonomi)
104. Ekonometri: studi tentang ukuran-ukuran ekonomi untuk mentes atau meningkatkan hipotesa.
105. Export neto: nilai export barang serta layanan dikurangi nilai import barang serta layanan
106. Ekstensifikasi modal: tingkat perkembangan jumlah modal riil yang pas sama juga dengan bertambahnya angkatan kerja.
107. Ekuilibrium: situasi dimana kesatuan ekonomiberada pada situasi setimbang , atau kemampuan – kemampuan yang memengaruhi kesatuan itu sedang setimbang.
108. Ekuilibrium koperatifadalah hasil yang diraih oleh ke-2 simpatisan saat mereka melakukan tindakan serentak
109. Ekuilibrium nash: ada pada teori permainan yang merujuk pada satu set strategi bermain. Dimana tidak ada pemain yang bisa melakukan perbaikan nilai hasilnya
110. Ekuilibrium umumadalah situasi ekuilibrium buat perekonomian keseluruhannya ialah dimana situasi harga barang serta layanan demikian rupa hingga keseluruhnya pasar.
111. Fleksibilitas: memvisualisasikan reaksi satu variabel pada perkembangan variabel.
112. Fleksibilitas harga dari keinginan yang elastic atau pemintaan elastic ialah keadaan jika fleksibilitas keinginan lebih dari nilai satu.
113. Fleksibilitas harga dari keinginan yang inelastic atau keinginan yang inelastic ialah keadaan jika nilai fleksibilitas keinginan bertambah kecil dari satu.
114. Fleksibilitas harga atas penawaran: konsepsinya seperti fleksibilitas harga atas keinginan terkecuali yang diukur ialah reaksi penawaran dari perkembangan harga.